Hari ini ga ada yang spesial dan ga banyak hal menarik untuk di ceritakan , dimulai dengan pagi ini, gue bangun sekitar jam 05.30 , dan gue pun telat buat shalat subuh, selepas bangun dengan keadaan rambut yang sama berantakannya dengan kamar gue, gue bergegas mengambil air wudhu untuk segera menunaikan ibadah shalat subuh.
sholat pun gue lakukan dengan khusyuk, saking khusyuknya gue baca doa-doa sholat sampai mata gue terpejam entah itu karena ngantuk atau emang bener2 khusyuk, dan itu sampai saat ini masih jadi misteri buat gue.
sholatpun selesai, dan jam pun masih menunjukan pukul 05.50, hembusan udara di pagi hari seakan membisikan gue agar kembali menarik selimut dan meletakan kepala gue di atas empuknya bantal doraemon kesayangan gue, dan gue pun ga bisa menolaknya, gue langsung kembali tidur karena jadwal kuliah gue hari ini jam 11 , jadi masih banyak waktu luang buat gue kembali bermimpi setidaknya 2 sampai 3 jam ke depan.
jam 9 teengg!! gue terbangun karena sinar matahari yang menembus dinding kaca kamar gue, dan menyinari wajah gue, gue ambil posisi duduk dengan posisi kedua tangan menarik keatas, meregangkan badan gue yang masih kaku karena belum melakukan pergerakan selepas bangun tidur tadi, lanjut gue segera mengambil handuk dan peralatan mandi dan pergi ke kamar mandi, air pagi ini tidak terlalu dingin dan membuat gue ga terlalu males buat mandi, gue siram seluruh badan gue sampai basah selayaknya orang mandi dst.
Mandi sudah, dandan sudah,waktunya berangkat kuliah, but binder kuliah gue? kemana binder gueee??? kalau ga ketemu mau bawa apaan gue kekampus? gue cari di seluruh ruang kamar gue sampai isi bupet di ruang tamu pun gue periksa tapi tetep ga ada, gue pikir lagi dimana gue naro binder gue, MAMPUSS!! gue baru inget, binder gue ketinggalan di kampus, kamis kemarin, pas mata kuliah Riset Operasional, gue waktu itu buru-buru pulang karena gue mau ketemu sama kaka gue yang baru dateng dari malang. dan seinget gue bindernya masih terletak di meja kursi yang gue pake, gue berharap teman kelas gue ada yang mengamankan binder gue yang tertinggal itu.
setelah gue inget dimana binder gue, gue lanjutkan dengan sarapan yang di buatin sama nenek gue sebelum gue berangkat kuliah, menu breakfast pagi ini telur dadar yang gue minta di buatin sama nenek gue, karena gue bangun siang dan akhirnya gue pun kehabisan jatah nasi goreng yang biasa tiap pagi di buatin sama nyokap gue sebelum anak-anak nya berangkat sekolah dan kuliah, gue makan dengan lahap sarapan yang dibuatin nenek gue sambil menonton FTV yang sedang asik di tonton sama nenek gue selepas beliau buatin gue sarapan, FTV pagi itu lumayan seru pemeran utama nya raffi ahmad dan lawan main nya gue ga apal nama nya, tapi di serial itu si cewe nya dipanggil Indah, cerita FTV nya begini *eh koq malah jadi ngomongin masalah FTV? serial tv yang pasti udah bisa di tebak ending nya walaupun itu film baru mulai di tonton intronya.
dan yang ada di pikiran gue, kejadian-kejadian menarik di FTV itu ya cuma ada dalam FTV ga ada dalam dunia nyatanya, gue ga pernah liat ada seorang cowo di tabrak sama seorang cewe kemudian ending nya mereka jadian. yang sering gue liat di kehidupan nyata adalah seseorang yang di tabrak itu langsung di larikan kerumah sakit terus keadaannya kritis , kemudian mati, terus yang nabrak masuk sekilas info karena diduga mengendarai kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk, sehingga menyebabkan orang lain terluka bahkan mati akbiat ulahnya yang mengendarai kendaraan dalam keadaan tidak normal, persis seperti kejadian Apriyani, ga ada ceritanya Apriyani kemudian jadian sama salah satu pemuda yang ia tabraknya waktu itu, kadang gue berpikir FTV itu tayangan yang hanya membuang-buang waktu, yang kita udah tau endingnya walaupun kita baru nonton. bener2 tayangan yang ABSURD, hmm gue suka tuh FTV yang judulnya "Cintaku Selegit Dodol" loh?
dan yang ada di pikiran gue, kejadian-kejadian menarik di FTV itu ya cuma ada dalam FTV ga ada dalam dunia nyatanya, gue ga pernah liat ada seorang cowo di tabrak sama seorang cewe kemudian ending nya mereka jadian. yang sering gue liat di kehidupan nyata adalah seseorang yang di tabrak itu langsung di larikan kerumah sakit terus keadaannya kritis , kemudian mati, terus yang nabrak masuk sekilas info karena diduga mengendarai kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk, sehingga menyebabkan orang lain terluka bahkan mati akbiat ulahnya yang mengendarai kendaraan dalam keadaan tidak normal, persis seperti kejadian Apriyani, ga ada ceritanya Apriyani kemudian jadian sama salah satu pemuda yang ia tabraknya waktu itu, kadang gue berpikir FTV itu tayangan yang hanya membuang-buang waktu, yang kita udah tau endingnya walaupun kita baru nonton. bener2 tayangan yang ABSURD, hmm gue suka tuh FTV yang judulnya "Cintaku Selegit Dodol" loh?
udahan dulu cerita tentang FTV yang tingkat keabsurd-rannya mendekati 99% tapi ga lebih absurd dari serial yang sering ditayang di Indos*ar, seumur2 gue liat elang, baru kali ini gue liat elang bisa parkir di mall. hahahaha *lupakan. selepas gue selesai sarapan gue langsung kerasin volume tv yang sedang di tonton nenek gue, karena ceritanya makin seru rafii ahmad lagi nembak si cewenya *loh... ngga.. ngga gitu koq aslinya, gue langsung cabut pergi kekampus, dengan keadaan keuangan di dompet gue seadanya, lagi-lagi karena gue bangun siang, nyokap gue ga nitipin uang saku gue hari ini. AARRGGHHH!!! tanpa pikir panjang dan berdoa semoga saja perjalanan gue menuju kampus pagi ini lancar dan selamat sampai tujuan.
karena hari ini hari senin, dan gue berangkat sekitar pukul 10.00, gue sedikit cemas dengan kondisi jalan raya bogor, karena sering ada razia kendaraan bermotor di depan gedung ramayana yang terlihat bangkrut di sekitaran cimanggis pada jam - jam segitu, dan gue ga mau ngambil resiko, kalau ada razia gue bisa kena tilang , karena SIM C gue udah kadaluarsa dan belum diperpanjang, akhirnya gue memilih lewat jalan alternatif, yang gue yakin ga akan ada razia, sebab gue udah afal kondisi jalan alternatif ini, karena gue berangkat kuliah lewat jalan alternatif, otomatis waktu yang gue tempuh buat sampai kekampus pun molor setengah jam, biasanya cuma butuh +- 40 menit untuk sampai kekampus dari rumah gue tanpa harus lewat jalur alternatif, tapi hari ini gue habiskan 1 jam diperjalanan sebelum akhirnya motor gue parkir dengan sempurna di parkiran kampus.
karena binder gue yang tertinggal di kampus minggu lalu, gue pun hari ini kekampus ga bawa selembar kertas pun, gue langsung bergegas menuju kelas, matkul pertama kelas gue hari ini Filsafat Ilmu, kemudian dilanjut dengan matkul RPL di jam keduanya, untungnya ga ada tugas untuk mata kuliah hari ini, jadi agak sedikit santai, gue berjalan cepat menuju ruang 1.3.5, ruang matkul pertama, sesampainya di depan kelas gue lihat kedalam kelas, beberapa saat gue perhatiin dengan jeli sebelum gue masuk, karena gue ga mau salah lagi seperti cerita gue minggu lalu, di postingan gue terdahulu. setelah gue perhatiin ternyata bener, ga ada yang gue kenal dari se-isi ruangan tersebut. akhirnya gue balik badan segera untuk mencari di ruang lain, karena gue berpikir mungkin kelas nya pindah, baru berapa langkah gue berjalan, ada yang memanggil gue dari belakang, lalu gue hampiri dia, dan bertanya "kenapa diluar? emang belum masuk?" , "Dosen nya ga masuk, riz, sakit" jawab Aji, temen satu kelas gue. nama lengkap nya Ahmad Dzikron. dan disamping nya duduk teman satu kelas gue yang lainnya bernama Murni Kurnia. "Emang lo ga di kabarin riz, kalo dosennya ga bisa masuk hari ini karena sakit?" tanya Murni ke gue, "ngga, ga megang hape gue, hape gue hilang kemarin" jawab gue, ini gara-gara hape gue ilang jadi gue ketinggalan informasi dari ketua kelas gue, ketua kelas gue nama nya teguh haryanto, dia yang biasanya ngabarin kalau ada apa-apa di kampus, dia juga sering nawarin barang dagangan nya ke gue dan temen2 kelas yang lainnya, hahahah opps gue lupa masih punya utang pulsa sama si teguh. ya, teguh bisa dibilang seorang bisnisman yang tersesat di kelas gue, segala sesuatunya selalu berhubungan dengan jual beli, ya ngga apa2 sih, justru itu bagus bisa nambah2 uang saku, secara penghasilan seorang mahasiswa yang ngga bekerja hanya berharap belas kasih dari kedua orangtua nya. jadi gue bisa di bilang salut sama teguh, bisa menambah biaya hidup di keras nya dunia hahhahah .
balik ke cerita dosen yang ga masuk, gue ga dapet kabar tentang dosen yang ga bisa masuk hari ini karena sakit lantaran hape gue hilang malam minggu kemaren, tertinggal di dalam taksi yang gue sewa selepas gue pulang nonton konser BIGBANG, gue pulang dari lokasi konser naik taksi yang ongkos nya bisa buat gue bertahan hidup selama seminggu, karena ngga ada bis kota yang beroperasi sekitar pukul 01.00, dan terpaksa menggunakan taksi, sialnya sehabis gue ngambil duit dari dalam dompet yang terselip di kantong belakang celana buat bayar tuh taksi, hape gue taro di rak taksi, karena kondisi gue yang super capek dan lelah gue jadi ga sadar kalo gue naro hape di rak taksi yang gue tumpangi tadi, ga lama gue turun dari taksi gue baru inget hape gue, gue balik lagi ke jalan berharap taksi itu masih ada, ternyata hanya harapan belaka, taksi nya pun sudah melaju entah kemana, gue cuma berharap kemurahan hati seorang supir taksi yang hampir nyelakain gue, iyah , hampir nyelakain gueee... jadi gini ceritanya, diperjalanan pulang, sempat terjadi kejadian yang hampir bikin nyawa gue melayang, di jalan margonda raya, yang terlihat sangat lengang, hanya sesekali saja gue lihat mobil saling mendahului, selebihnya sepi, taksi yang gue tumpangi melaju kencang. entah karena terbawa suasana yang sunyi atau apa, kecepatan taksi sih stabil, lagi asik menikmati perjalanan pulang, gue melihat sebuah angkot yang sedang melaju tepat di depan taksi gue, semakin lama posisi taksi dengan angkot semakin dekat, tapi gue mulai heran posisi yang sudah semakin dekat seperti ingin menabrak, kenapa ga ada reaksi rem dari taksi gue, semakin dekat semakin dekat dan mau nabrak , spontan gue teriak, "PAK" , pas gue lihat ke arah supir, yassalaam,, supir nya tidur. ini konyol banget, hampir saja terjadi kejadian yang ga bisa gue bayangin. Alhamdulillah gue ga tidur saat itu, jadi gue bisa teriak sebelum taksi nabrak angkot yang sedang melaju dengan santai dihadapan gue, mungkin karena kaget dengar teriakan gue, si supir sadar dari bangunnya dan langsung menginjak pedal rem, yang sempat membuat gue sedikit tersentak ke arah depan hasil dari rem dadakan. si supir pun akhir nya mengendarai taksinya dengan sangat pelan sambil menyebut Yang Maha Kuasa. dan Alhamdulillah gue, kakak gue dan teman nya baik-baik saja, hanya sedikit shok dengan kejadian tadi. sesampainya ditempat gue berhenti gue pun berpesan kepada sang supir, "Tidur dulu saja pak kalau mengantuk, atau minum kopi, hati-hati dijalan pak" si pak supir pun mengiyakan omongan gue, seperti itulah ceritanya.
hape gue yang tertinggal di taksi tersebut sampai saat ini belum juga balik, padahal gue udah kirim SMS berupa permohonan untuk mengembalikan hape gue apabila ada yang menemukannya, pikiran gue sih, mungkin pak supir taksi tersebut akan mengembalikan hape gue, setelah dia menemukan ada hape yang tergeletak di taksinya. kalau memang dia yang menemukan hape gue, seharusnya dia berpikir bahwa lewat saya Tuhan menyelamatkan dia saat itu. jadi sebagai tanda terima kasih dia mengembalikan hape gue itu. tapi entahlah , gue juga ngga tau pasti siapa yang menemukan hape gue yang tertinggal di taksi tersebut, mungkin bisa saja orang lain yang sedang menyewa taksi tersebut yang menemukan atau memang pak supir nya yang menemukan tapi tidak mau mengembalikannya, sudahlah. siapapun yang menemukan hape tersebut, gunakan sebaik-baiknya, asalkan hape nya jangan dimatikan, karena kalau dimatikan percuma saja, ga akan bisa gi gunakan, karena hapenya gue beri password yang harus di akses saat menyalakan hape tersebut, dan ga akan bisa di gunain kalau tidak bisa mengakses password nya ohoohohohoho.. dan karena hape yang hilang itu pun hanya hape china yang harga nya ngga bikin stres kalau hilang, jadi sudah gue ikhlasin xixixixi
hape gue yang tertinggal di taksi tersebut sampai saat ini belum juga balik, padahal gue udah kirim SMS berupa permohonan untuk mengembalikan hape gue apabila ada yang menemukannya, pikiran gue sih, mungkin pak supir taksi tersebut akan mengembalikan hape gue, setelah dia menemukan ada hape yang tergeletak di taksinya. kalau memang dia yang menemukan hape gue, seharusnya dia berpikir bahwa lewat saya Tuhan menyelamatkan dia saat itu. jadi sebagai tanda terima kasih dia mengembalikan hape gue itu. tapi entahlah , gue juga ngga tau pasti siapa yang menemukan hape gue yang tertinggal di taksi tersebut, mungkin bisa saja orang lain yang sedang menyewa taksi tersebut yang menemukan atau memang pak supir nya yang menemukan tapi tidak mau mengembalikannya, sudahlah. siapapun yang menemukan hape tersebut, gunakan sebaik-baiknya, asalkan hape nya jangan dimatikan, karena kalau dimatikan percuma saja, ga akan bisa gi gunakan, karena hapenya gue beri password yang harus di akses saat menyalakan hape tersebut, dan ga akan bisa di gunain kalau tidak bisa mengakses password nya ohoohohohoho.. dan karena hape yang hilang itu pun hanya hape china yang harga nya ngga bikin stres kalau hilang, jadi sudah gue ikhlasin xixixixi
balik lagi ke kampus, akhirnya gue bertiga (gue,murni dan aji) hanya bisa nunggu waktu jam matkul kedua tiba, yaitu sekitar pukul 13.00 kalau memang masuknya tepat waktu. di sela waktu menunggu gue berbincang-bincang dengan aji dan murni, mereka terlihat sedikit kecewa karena ga dapet kabar tentang dosen nya ga bisa masuk, yang membuat mereka datang dari jam pertama, sedangkan teman-teman sekelas yang lain belum pada datang karena tahu kalau matkul pertama ga ada dosennya.
akhirnya waktu menunjukan pukul 13.30, telat setengah jam dari jadwal masuk matkul kedua, sebelum masuk ke dalam kelas , seperti biasa , gue dan teman2 sekelas menunaikan ibadah shalat dzuhur terlebih dahulu, lalu kemudian masuk ke dalam kelas. dan kali ini dosen nya hadir, sehingga kami sekelas pun belajar, sedangkan gue asik membaca novel yang baru saja gue pinjem dari Murni, dan Murni pun dapet minjem dari Nuri, jadi intinya buku yang gue pinjem dari murni itu adalah milik Nuri, *eh muahahahah....
Pak ade, nama Dosen RPL kelas gue, pun akhirnya selesai memberikan materi, waktu jam pulang pun tiba, dan gue segera bergegas meninggalkan kelas, bukan karena buru-buru pulang, tapi karena gue mau pergi ke galeri Indosat buat ganti simcard gue yang ikut hilang bersama handphone gue, galeri Indosat buka sampai pukul 16.00 sedangkan gue kelar matkul pukul 15.00, masih ada 1 jam untuk gue pergi ke galeri Indosat, biasanya sehabis kelar jam kuliah, gue sama temen2 sekelas, nongkrong di warkop yang jadi basecamp tongkrongan anak2 kelas gue., atau main kompetisi PES di kelas kosong pakai laptop nya Nuri.
Hari ini gue absen dulu buat nongkrong/main PES nya, gue langsung cabut ke Galeri Indosat cabang Depok, yang terletak di sebelah kiri jalan raya margonda, sesampainya disana gue langsung menghampiri Resepsionis nya, dan meminta untuk mengganti simcard yang hilang dengan simcard yang baru, gue udah ngisi buku registrasi, selanjutnya gue menunggu sampai nama gue dipanggil, gue duduk menunggu di sofa tengah menghadap jendela depan dan pintu masuk , disana juga terdapat televisi yang diletakan di pojok kiri atas dekat pintu masuk galeri, saat itu yang diputar di televisi tersebut pertandingan sepak bola antara Sriwijaya FC vs Pelita Jaya, dan gue pun anteng menyaksikan pertandingan tersebut, terlihat Sriwijaya FC sedang melakukan penyerangan ke daerah pertahanan Pelita Jaya, peluang dari Thon Thomas, Striker Sriwijaya FC gagal di manfaatkan dengan baik, beberapa menit berlalu, pertandingan masih dengan skor 0-0 , sampai di menit 17 Pelita Jaya melalui serangan baliknya berhasil membobol gawang Sriwijaya FC, skor 0-1 untuk Pelita Jaya, gue terus menyaksikan pertandingan tersebut sampai akhirnya nama gue di panggil, dan gue segera melepas pandangan gue yang sedari tadi tertuju pada pertandingan seru tersebut dengan skor sementara berbalik 2-1 untuk Sriwijaya.
Setelah gue menghampiri resepsionis, gue di minta menunjukan kartu identitas gue untuk proses verifikasi pergantian simcard gue yang hilang, identitas yang tercantum di kartu identitas gue harus sama dengan data identitas yang ada di simcard gue, kalau tidak sama maka gue ga akan bisa ganti simcard gue yang hilang dengan simcard yang baru dengan nomor yang sama, dan kalau itu terjadi gue bakal ribet se ribet-ribetnya karena harus ganti nomor baru dan kemudian harus memberitahukan ke semua teman-teman gue kalau gue ganti nomor, ga bisa kebayang kalau gue harus sms ke temen-temen gue seperti ini "Ceman-cemaan,, nuiihh nO bRuu aQyuuhh, SaVe yaChhh By RiEz CemunguuddhClalu" hueeekkk... buyar buyar, gue buyar kan bayangan seperti itu, gue ga mau terinfeksi virus alay stadium gelora bung karno..
Setelah gue menghampiri resepsionis, gue di minta menunjukan kartu identitas gue untuk proses verifikasi pergantian simcard gue yang hilang, identitas yang tercantum di kartu identitas gue harus sama dengan data identitas yang ada di simcard gue, kalau tidak sama maka gue ga akan bisa ganti simcard gue yang hilang dengan simcard yang baru dengan nomor yang sama, dan kalau itu terjadi gue bakal ribet se ribet-ribetnya karena harus ganti nomor baru dan kemudian harus memberitahukan ke semua teman-teman gue kalau gue ganti nomor, ga bisa kebayang kalau gue harus sms ke temen-temen gue seperti ini "Ceman-cemaan,, nuiihh nO bRuu aQyuuhh, SaVe yaChhh By RiEz CemunguuddhClalu" hueeekkk... buyar buyar, gue buyar kan bayangan seperti itu, gue ga mau terinfeksi virus alay stadium gelora bung karno..
setelah gue tunjukin kartu identitas gue, resepsionis nya pun segera memproses permohonan ganti kartu yang gue ajukan, disela penginputan data bertanya sang resepsionistnya ke gue.. "Sering ganti simcard yah mas?", koq dia bisa tau? pikir gue, mungkin karena terdata dalam komputer kalau gue sering ganti simcard, "Iya mbak, karena hp saya sering hilang" jawab gue, "bulan ini aja udah dua kali saya ganti simcard mbak" tambah gue, terlihat si resepsionist yang saat itu menggunakan seragam kerja hitam-hitam tertawa terkikik bersama satpam di sebelahnya yang sedari tadi menemani si resepsionist tersebut dalam memproses berkas-berkas permohonan pergantian simcard yang hilang, gue bisa tau karena gue ngisi buku daftar tamu pas baru datang tadi, dan tercantum banyak pelanggan Indosat yang mengajukan permohonan sama seperti gue, setelah beberapa saat akhirnya proses verifikasi simcard baru gue pun selesai, data di simcard dan kartu identitas gue cocok! jadi gue gak perlu ganti nomor baru dan melakukan hal mejijikan yang gue bayangin tadi. gue pun langsung pergi kekasir untuk membayar biaya administrasi pergantian simcard sebesar Rp.5.000 sebelum akhirnya gue bisa ambil simcard gue yang baru, dan setelah itu gue langsung cabut meninggalkan galeri Indosat untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Cuaca di luar saat itu terlihat sedikit mendung, gue melihat ke arah selatan, arah yang bakal gue tuju saat perjalanan pulang terlihat gelap, dan ternyata bagian selatan depok memang habis di guyur hujan, melihat kondisi jalanan yang becek dan terdapat genangan air di beberapa jalanan yang rusak, untung nya saat gue pulang hujan nya sudah berhenti jadi gue ga harus hujan2an dijalan, atau neduh di pinggir jalan kalau memang dalam perjalanan gue kehujanan.
masih dalam perjalanan menuju home sweet some, gue pulang melalu kota kembang, grand depok city, yang kebetulan disana terdapat tukang tahu gejrot langganan gue, dan gue pun memutuskan untuk berhenti sejenak untuk membeli 1 porsi tahu gejrot yang pedes, dan menikmatinya sambil duduk di atas motor yang gue parkir di pinggir jalan, udara disana sore itu sedikit sejuk karena habis diguyur hujan, dan gue pun menikmatinya sambil menghabiskan semangkok tahu gejroot yang gue beli, hhmmmmmm nikmati nya melahap tahu gejrot yang ekstra pedas setelah seharian beraktifitas.
Demikian cerita gue hari ini, gue bakal ceritain kejadian-kejadian menarik yang gue alami berikut nya.
:D
Setiap orang mempunyai cerita yang berbeda, kemaslah cerita yang kita alami agar menjadi sebuah hiburan yang bisa dinikmati oleh setiap orang! :)
See u!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar